Pages

Minggu, 25 Maret 2012

Novel Gajahmada

Assalamu'alaikum sobat, agan , kawan, teman, dan lain-lain...
masih seputar Bhayangkara, saya posting salah satu novel yang menjadi inspirasi nama blog ini...
Sedikit kutpan dari novel GajahMada karangan Langit Khresna Hariadi

"Gajahmada bertambah tegang saat mendengar isyarat-isyarat
tertentu yang tidak lazim. Ada yang berdesis dan dijawab dengan siulan
kecil. Bahkan, suara jari yang dijentikkan dengan jempol tangan. Sebagai
orang yang mengenyam dunia telik sandi, Gajahmada sangat yakin ada
makna tertentu di balik isyarat tidak wajar itu.
Namun, Bekel Gajahmada tetap diam dan menunggu
perkembangan.
Sebenarnyalah memang ada salah seorang dari Bhayangkara yang
berusaha mendekati Jayanegara. Gerakannya memang tidak menarik
perhatian bagi yang lain, tetapi benar-benar harus diperhatikan dengan
cermat oleh Bekel Gajahmada.
Akhirnya, orang itu makin dekat, bahkan sampai di belakang Bekel
Gajahmada. Pimpinan pasukan Bhayangkara itu tidak mau
mempertaruhkan keadaan. Tanpa banyak bicara, Gajahmada tiba-tiba
mengayunkan tangannya membenamkan kerisnya ke tubuh Bhayangkara
itu. Terdengar sebuah jerit kemudian disusul oleh tubuh terjengkang.
”Berhenti semua!” teriak Gajahmada.
Pasukan kecil itu berhenti.
”Ada apa?” bertanya Jayanegara.

”Ada apa, Kakang Bekel?” terdengar lagi sebuah pertanyaan dari
belakang.
Keris yang dipegang Bekel Gajahmada ternyata memang sangat
beracun. Ayunan yang dilakukan Bekel Gajahmada dengan telak
menenggelamkan keris itu tepat ke dada menembus jantung korbannya.
Tubuh celaka yang terkena keris itu terjerembab bersandar dinding dan
hanya membutuhkan waktu yang amat singkat untuk mati.
”Ada apa Gajahmada?” kembali Jayanegara yang sangat cemas
bertanya.
”Ada pengkhianat di antara kami, Tuanku,” jawab Gajahmada
dengan tegas, ”hamba sudah lama mengetahui bahwa memang ada
pengkhianat di antara pasukan Bhayangkara, tak malu-malunya menjadi
kaki tangan Ra Kuti. Hal ini menyedihkan dan mengecewakan sekali.”
Lorong bawah tanah itu mendadak menjadi hening. Tak ada
seorang pun yang berbicara. Gagak Bongol yang membawa lentera
bergegas berbalik untuk memeriksa siapa yang telah menjadi pengkhianat
itu. Lentera yang nyaris padam itu ternyata masih bisa menerangi raut
wajah pengkhianat yang mati ditikam keris Gajahmada.
Gagak Bongol terbelalak.
”Gila!” desis Gagak Bongol. ”Panji Saprang?”
Ucapan Gagak Bongol mengagetkan. Para Bhayangkara yang
mengiring Jayanegara terhenyak, tersentak kaget oleh kenyataan yang
tidak terduga itu. Bagi Gajahmada, sangat sulit membayangkan Panji
Saprang ternyata pemberontak. Entah bujukan macam apa yang telah
menjerumuskan Panji Saprang hingga bersedia menjadi kaki tangan Ra
Kuti. Apa yang telah terjadi itu menjadi renungan bagi semua yang berada
di lorong bawah tanah itu. Semua memahami, mengapa Panji Saprang
mau berkhianat terhadap negara".


Untuk download file pdf nya silahkan klik disini
Oya, untuk download di 4shared, sobat harus login dulu, kalobelum punya akun, silahkan daftar dulu, gratis kok daftarnya.hehehe... ribet yah...
Untuk pass file zipnya alamat blog ini tanpa "http://"

semoga menambah wawasan kita tentang sejarah negara kita dan betapa indahnya mengetahui sejarah negara kita sendiri.
semoga bermanfaat, wassalamu'alaikum.

0 komentar:

Posting Komentar

saran dan kritik sangat dibutuhkan bagi www.bhayangkara87.blogspot.com